Tekhnik Film Animasi |
Berdasarkan materi atau bahan dasar obyek animasi yang dipakai, secara
umum jenis teknik film animasi digolongkan dua bagian besar, film
animasi dwi-matra (flat animation/2D) dan film animasi trimatra(object
animation/3D).
Jenis film animasi ini seluruhnya menggunakan bahan papar yang dapat
digambar di atas permukaannya. Disebut juga jenis film animasi gambar,
sebab hamper semua obyek animasinya melalui runtun kerja gambar. Semua
runtun kerja jenis film animasi ini dikerjakan di atas bidang datar atau
papar.
Beberapa jenis film animasi dwi-matra adalah: a. Film animasi sel(Cel Technique)
Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi kartun (cartoon animation). Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut sel.
Figur animasi digambar sendiri-sendiri di atas sel untuk tiap perubahan
gambar yang bergerak, selain itu ada bagian yang diam, yaitu latar
belakang (background), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang lebih besar daripada lembaran sel.
Lembaran sel dan latar diberi lobang pada salah satu sisinya, untuk
dudukan standar page pada meja animator sewaktu di gambar, dan meja
dudukan sewaktu dipotret.
b. Penggambaran langsung pada film
Tidak seperti pada film animasi lainnya, jenis film animasi ini
menggunakan teknik penggambaran obyek animasi dibuat langsung pada pita
seluloid baik positif atau negative, tanpa melalui runtun pemotretan
kamera stop frame, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat
pengungkapan. Atau yang bersifat percobaan, mencari sesuatu yang baru.
Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik
runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya
obyek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan
karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan
ruang.
Untuk mengerakkan benda tri-matra, walaupun itu mungkin, tapi cukup
sulit untuk melaksanakannya, karena sifat bahan yang dipakai mempunyai
ruang gerak yang terbatas.
a. Film Animasi Boneka (Puppet Animation)
Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka
dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang
ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat lentur (plastik) dan
mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan bingkai per bingkai,
seperti bahan kayu yang mudah ditatah atau diukir, kain, kertas, lilin,
tanah lempung dan lain-lain, untuk dapat menciptakan karakter yang
tidak kaku dan terlalu sederhana.
Obyek animasi tri-matra dalam jenis film ini berupa macammacam bentuk
animasi ayng bukan boneka dan sejenisnya, seperti bentuk-bentuk abstark;
balok, bola, prisma, piramida, silinder, kerucut dan lain-lain. Atau
bentuk model, percontohan bentuk dari ukuran sebenarnya, seperti bentuk
molekul dalam senyawa kimia, bola bumi.Bentuk obyek animasi sederhana,
penggunaannya pun tidak terlalu rumit dan tidak banyak membutuhkan
gerak, bahan yang dipakai terdiri dari kayu, plastic keras dan bahan
keras lainnya yang sesuai denga sifat karakter materi yang dimiliki,
tetapi tidak berarti bahan lentuk tidak dipakai.
Disebut juga film animasi non-figur, karena keseluruhan cerita tidak
membutuhkan tokoh atau figure lainnya. Jenis film Teknik yang
memanfaatkan lembaran sel merupakan suatu pertimbangan penghematan
gambar, dengan memisahkan bagian dari obyek animasi yang bergerak,
dibuat beberapa gambar sesuai kebutuhan; dan bagian yang tidak bergerak,
cukup dibuat sekali saja.
Jenis film animasi ini, termasuk penggunaan teknik yang sederhana dan
mudah. Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas
lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat, dan diletakkan
pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya. Pemotretan dilakukan
dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai denagn
tuntutan cerita.
Dengan teknik yang sederhana, gerak figur atau obyek animasi menjadi
terbatas sehingga karakternyapun terbatas pula. Karakter figur dibuat
terpisah, biasanya, terdiri dari tujuh bagian yang berbeda; kepala,
leher, badan, dua tangan dan dua kaki. Untuk menggerakkan dan
menghidupkan karakter, pemisahan itu bias disesuaikan dengan tuntutan
cerita, bisa dibuat kurang dari bagian tadi atau lebih.
Seperti halnya pertunjukan wayang kulit, jenis film animasi ini
menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi berupa
bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannya berada
di belakang layer.
Teknik yang dipakai sama dengan film animasi potongan, yaitu figur
digambar lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang digambar dan diletakkan
pada latar di meja dudukan kamera untuk dipotret. Bedanya di sini,
kertas yang dipakai tidak seperti animasi potongan, bahan kertas
berwarna atau diberi warna sesuai dengan kebutuhan, sedangkan film
animasi bayangan seluruhnya menggunakan bahan kertas berwarna gelap atau
warna hitam, baik itu figur atau obyek animasi lainnya.
Yang selalu berhubungan dengan jenis film animasi ini adalah sebuah
teknik yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakkan obyek
animasi semaunya di meja dudukan kamera. Teknik cukup sederhana dan
mudah dengan beberapa bahan yang bisa dipakai; potongan Koran, potret,
gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Gambar dan
berbagai bahan yang dipakai, disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara
berangsurangsur menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap perubahan
penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film animasi yang
bebas.
Perkembangan suatu perusahaan, diagram suatu jaringan dalam tubuh
organisme, pembuatan credit title dalam sebuah film cerita dan lain
sebagainya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar