Dimulai dengan Si HUMA produksi PPFN yang disiarkan oleh TVRI, dilanjutkan Si Unyil karya Pak Raden (Drs. Suyadi) dalam salah satu episode berupa animasi gabungan stop motion, paper cut & 2D bercerita tentang TIMUN MAS.
Di akhir tahun 80-an menjelang 90-an awal ditandai munculnya beberapa
perusahaan animasi yang menerima order dari luar negeri seperti Asiana
Wang Animation (kerja sama dengan Wang Film Animation, Taiwan) yang
bergaya Disney, sedangkan untuk gaya Jepang/ Anime ada Evergreen, Marsa
Juwita Indah di Bali, dll. Lalu dilanjutkan dengan munculnya Red Rocket
di Bandung, Bening di Yogyakarta, Tegal Kartun, dstnya hingga muncul di
tahun 90-an, beberapa perusahaan animasi yang juga mengerjakan 3D
animasi seperti Kasatmata, Matahari Studio (lebih ke game animation),
dan generasi baru anak2 nongkrong MTV seperti Wahyu Aditya dengan
Hello;motion-nya, dll.
Beberapa tokoh animator di Indonesia seperti Dwi Koendoro (dengan
Pailul-nya), Gotot Prakosa yang senimator (seniman animator di IKJ), Pak
Suyadi/ Pak Raden & Pak Denny Djunaid di era munculnya TV swata
pertama (sejaman dengan munculnya RCTI) untuk iklan chiky, Poppy Palele
yang mendalangi para animator di Red Rocket, lalu beberapa nama yang
membuat 3D animasi seperti Mas Chandra, untuk JANUS; film layar lebar
gabungan life & 3D, Deddy Samsudin untuk berbagai animasi iklan
teve, hingga yang terbaru para animator yang tengah menyiapkan animasi
layar lebar Sing to the Dawn, dari Infinite Frameworks Batam.
Sebetulnya talent untuk animator di Indonesia amat sangat banyak dan
maju, hanya saja tidak didukung oleh manjement yang kuat dan rapi,
namanya juga seniman harus didukung banyak orang sekaligus industri yang
berhubungan langsung dengan pemerintah dan tenaga kerja agar karya
animasi bisa bergaung di dalam dan sekaligus di luar negeri. Animator
Indonesia sudah biasa menggambar atau membuat wayang kulit maupun wayang
golek, leluhur kita piawai dalam membuat candi & pura, sehingga
gambar detail dan indah bukan masalah bagi masyarakat Indonesia.
Sekarang ini, di Jakarta jauh lebih susah/ langka mencari animator 2D
(yang berstandard internasional) dibandingkan mencari animator 3D,
beberapa animator 2D yang handal, kini bergabung dengan rumah produksi
maupun post production, yang mengerjakan TV commercial dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar